Secara
garis besar WPAP adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur
terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna yang diletakkan di
depan, tengah, dan belakang untuk menimbulkan dimensi. Dimensi itu sendiri dibentuk
dari garis-garis imajiner tegas di mana bentuk wajah, posisi elemen-elemen
anggota wajah, dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya. Proses tracing
kreatif yang digunakan tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di-trace.
Pada sekitar tahun 1990-1991, Wedha mengilustrasikan wajah manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis. Di dalam proses manual, beliau menemukan cara yang mudah dan makin lama semakin mudah. Tapi semakin mudah cara yang beliau temukan, semakin ragu untuk mengatakan bahwa apa yang dihasilkan ini cukup bernilai untuk disebut sebagai karya seni. Pada kenyataannya, karyanya ini mulai digemari pembaca, bahkan pada beberapa kesempatan banyak musisi dunia mengagumi karyanya. Tetapi tetap saja Wedha menganggap karyanya hanyalah untuk memenuhi tugas beliau sebagai ilustrator. Perasaan ini membelenggunya sehingga tidak langsung dipublikasikan secara luas.
Memasuki
tahun 2007, beberapa orang kenalan berhasil meyakinkan Wedha bahwa mereka
sampai sekarang masih menyukai dan merasa kangen dengan tampilnya lagi karya
yang pada mulanya beliau beri nama Foto Marak Berkotak itu. Puncaknya terjadi
pada 22 Juni 2007, di mana waktu itu seorang ketua jurusan DKV Universitas
Multimedia Nusantara bernama Gumelar yang sengaja ditemui Wedha, mengatakan
bahwa dia yang sudah melanglang jagad itu, baru kali ini melihat karya semacam
karya Wedha dan melabelkan gaya ini sebagai gaya Wedha. Bahkan beliau
berkewajiban untuk meluaskan gaya WPAP ini (yang dikatakan sebagai terobosan
baru) kepada semua orang, agar ada yang melanjutkan.
Sejak
saat itulah Wedha mulai bersemangat untuk menyebarluaskan karya dan cara
pembuatan WPAP ini. Sampai akhirnya pada tahun 2009 lahirlah Komunitas WPAP
atau lebih dikenal sebagai WPAP Community, yang ternyata digemari dan digilai
oleh banyak sekali ilustrator ataupun desainer di Indonesia, serta menyemangati
mereka untuk semakin banyak lagi membuat karya WPAP.
0 komentar:
Posting Komentar